Minggu, 24 Mei 2015

KAKI MAMA TIDAK BOLEH SAKIT


Pertanyan Rayhan seputar Syurga dan Neraka sebenarnya sudah dilontarkan sejak lama, Tapi, sampai sekarang Mama masih memberikan pemahaman bahwa Syurga adalah tempat orang-orang yang berbuat baik. Yang rajin Sholat dan Mengaji. Tempat anak-anak yang tidak suka berbohong dan yang nurut sama orang tua. Sedangkan neraka tempat orang-orang yang tidak pernah sholat dan mengaji, serta yang suka berbohong.

Sampai penjelasan di atas, Rayhan lumayan memahaminya. Karena itu, Rayhan semangat untuk sholat dan mengaji. Jika dia makan permen, ketika Mamanya tidak ada, Rayhan akan segera memberi tahukannya. Karena Rayhan paham, permen adalah makanan yang tidak diperbolehkan oleh Mama. Karena, jika Rayhan sudah mengkonsumsi permen, pasti ada masalah dengan pencernaannya.

Tapi, beberapa hari yang lalu, ada pernyataan yang menarik dari Rayhan. Dengan perlahan Rayhan mendekat ke arah Mama nya yang sedang tiduran dan mengusap-usap kaki Mama

Rayhan : "Kaki Mama tidak boleh sakit yah, Mama," dengan masi tetap mengusap-usap kaki                      Mama

Mama : "Kenapa ?"

Rayhan : "Karena di Telapak kaki Mama ada syurganya, kaki Mama juga tidak boleh kotor yah."

Dengan mimik wajah yang serius Rayhan menjelaskannya *dan Mama tidak tahan untuk tidak tertawa melihat mimik wajah si Abang :-D*

Mama : "Syurga ada di telapak Kaki Mama, maksudnya Rayhan harus nurut apa yang Mama suruh, misalnya Mama bilang, Rayhan ayok sholat, langsung sholat. Rayhan ayok ngaji, langsung ngaji. Karena kalau Mama sayang sama Rayhan Allah juga sayang sama Rayhan."

Rayhan : "Mama sayang kan sama Rayhan ?"

Mama : "Sayang bangat," sambil meluk

Rayhan : "Berarti sekarang Allah sayang sama Rayhan ?"

Mama : "Sayang. Tapi, Allah akan lebih sayang lagi, kalau Rayhan rajin sholat dan jadi anak yang nurut."


وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Dan orang orang yang senantiasa berdoa: Wahai Tuhan kami, karuniakanlah kepada kami penyejuk pandangan kami dari istri-istri dan anak-anak kami, dan jadikanlah kami sebagai pemimpin orang orang yang bertaqwa” (QS. Al Furqan 72)


Aamiin Allahumma Aamiin








Rabu, 06 Mei 2015

MANDI AIR DINGIN

Jangan ditanya tentang bagaimana sukanya Rayhan dengan air, sejak bayi kalau udah berurusan dengan air. Rayhan juaranya. 

Salah satu contohnya, di saat yang lain lain sangat tidak suka dengan banjir, Rayhan kebalikannya. Ketika banjir datang, Rayhan akan berteriak kegirangan saking senangnya ada kolam renang gratisan di dalam rumah.

Banjir yang terjadi di rumah bulan Februari kemarin.

Tapi kali ini, saya tidak akan bercerita tentang celotehan Rayhan tentang banjir :-D

Sejak pindah ke Bogor, hampir tiap minggu kita jalan-jalan ke puncak. Menikmati alam dengan hawa di dingin, benar-benar membuat pikiran segar dan nyaman. Sejauh mata memandang hanya ada hamparan kebun teh yang berwarna hijau dan kabut putih. Benar-benar segar.

Dan beberapa waktu tang lalu, kita mencoba sesuatu yang baru. Bukan hanya menikmati hamparan kebun teh. Tapi kita ke Air terjun Cibodas

Awalnya, ke air terjun cibodas tidak ada niay sama sekali untuk basah-basahan. Karena itu, tidak mempersiapkan baju ganti sama sekali untuk Rayhan. Tapi, bukan Rayhan namanya kalau melihat air menganggur tidak di "apa-apakan" :-D
Pakaian masih lengkap, tapi Rayhan sudah tidak sabar, ingin nyemplung ke dalam air

"Mama, ijinin Rayhan mandi air dingin di sini yah, pleeeaaseeee," memohon dengan ekspresi wajah memelas :-D

Dan akhirnya, tidak menunggu waktu lama, Rayhan usdah nyemplung ke dalam air, yang dinginnya jangan di tanya.



Insya Allah kalau ke air terjun cibodas, atau tempat rekreasi yang ada wahana airnya. Mama akan selalu menyiapkan baju salin, walau pada awalnya tidak ada rencana untuk basah-basahan. Karena, rencana untuk tidak basah-basahan jika ketempat rekreasi yang ada airnya sudah pasti Rayhan selalu menggagalkannya :-D
















Selasa, 05 Mei 2015

TERIMA KASIH MAMA



Untuk seoarang anak yang lahir dan tumbuh di daerah ibu kota. Pantai merupakan hal yang sangat luar biasa untuk Rayhan. Karena Rayhan sangat suka dengan yang namanya bermain pasir. Kalau diingat kembali pertama kali Rayhan berkenaan dengan pasir ketika dia berusia 2 tahun. Pada saat itu sedang ada pembangunan di rumah. Yang otomatis salah satu materialnya adalah pasir. Masih jelas dalam ingatan saya, betapa girangnya dia ketika diijinin bermain pasir sesuka dia. Setelah itu, jika ke mall, malah akan mencari arena mandi pasir, agar Rayhan bisa bermain pasir sambil guling-gulingan sepuasnya.

Dan tak lama ini, kami menyempatkan diri berlibur di kepulauan Untung Jawa, walau di sana tidak lama. Namun cukup memberikan kesan yang mendalam dan tak terlupakan untuk saya. Bukan karena pantai atau pasirnya. Karena sebagai anak yang lahir dan besar di daerah timur Indonesia, pantai bukan hal yang luar biasa buat saya, karena di daerah saya Bima - NTB sungguh terkenal dengan pantai-pantai yang indah berpasir putih yang belum terjamah.

yang membuat liburan di kepulauan Untung Jawa sangat berkesan adalah kata-kata yang mengalir dari mulut Rayhan

"Terima Kasih yah Mama, udah ajak Rayhan kesini. Jadi Rayhan bisa main pasir sepuasnya," 

Kata-kata yang mengalir dari mulut mungil itu, benar-benar membuat saya terharu, kata-kata  yang diucapkan sambil memeluk saya itu, berhasil membuat saya sejenak terkesima. Kata-kata yang diucapkan sebelum lari kesana-kemari bermain pasir.




Pada akhirnya, sebagai orang tua saya jadi lebih memahami. Bahwa bahagia itu sederhana, hanya ketika bisa melihat anak kita bisa tertawa lepas tanpa beban. Dari situ pula lah sumber kebahagian kita sebagai orang tua.